Kamis, 14 Mei 2015



ANTARA SAHABAT DAN CINTA


Awalnya Biasa

Sahabat adalah mereka yang mampu membuat hal sederhana menjadi sesuatu yang membuatku bahagia, namun kebahagiaan itu tidak akan permanen sebab adakalanya semua itu menjadi pudar, tak adalagi kisah antara Aku dan Mereka. Aku hanyalah orang biasa yang tak mengerti apa itu SAHABAT dan apa itu CINTA hingga suatu hari ketika aku duduk di bangku SD
“April kamu duduk dengan Sam” Bujuk Ibu Darningsing guru kesayanganku
“Hah? kok sama dia sih bu? Ahh engga ah mending sama Achmad aja” Tolakku
“Ehh jangan membantah cepat kamu sebangku dengan Sam” bentak Ibu
“Iya bu saya minta maaf” bujukku
Akhirnya Aku duduk dengan Sam karena paksaan dari guruku.
“Ehhh Azmi kamu duduk dekat Aku emang kamu sebangku sama siapa?” Tanyaku
“Iya nih sama Achmad” jawabnya
“Cie beruntung banget kamu sama dia”
“Ah engga biasa aja”
“Hmm yaudah deh gimana kamu aja”
Seiring berjalannya waktu Aku dan azmi menjadi teman dekat dan kita selalu pulang bareng
“Eh mi mau curhat dong?” ungkapku
“Oh iya curhat aja”
“Aku tuh sebenernya lagi suka ke cowo”
“Wah siapa tuh?”
“Tapi jangan bilang bilang ya”
“Iya iya tenang aja, siapa Pril?”
“Yang sebangku sama kamu mi”
“Achmad maksud kamu Pril?”
“Iya hehehe” jawabku tersipu malu
“Hah? Yang benar aja Pril dia kan orangnya teledor ah engga banget deh”
“Ihh tapi dia baik mi apalagi senyumnya ituloh”
“Hahaha terserah kamu aja deh aku doain kamu biar kamu jadi sama dia”
“Hahaha apaan sih kita kan masih SD kok bicarain pacar mending belajar dulu ajah” ungkapku
“Iya juga sih apaan pacaran mending kita sahabatan aja yu?” Ajak azmi
“Oh iya yu bentar bentar namaku April dan kamu Azmi kalo disingkat jadi AZRIL haha lucukan?”
“Haha iya tuh bagus dan sekarang tgl 14 Febuari pas banget sama Valentine”
“Aku baru nyadar yah haha”
“Yaudah deh aku pulang dulu ya Pril”
“Iya iya dahhhhhh”
*Keesokan harinya setiap sekolah Aku dan Azmi terus bersama dan bercanda canda
“Ehh mi mi liat deh si Achmad dia ganteng banget yahh”
“Ahhhh apaan sih engga ah.. eh tapi kan dia tipe kamu yah jadi kamu suka tapi dia ituh bukan tipe aku tipe aku itu kaya Herdis”
“Acieee jadi kamu ke Herdis nih”
“Hahahaha apaan sih malu tau”
“Hahaha yaudah deh terserah kamu aku do’a in yah kamu bisa sama Herdis” ejek ku
“Hahahaha iya iya”
“Eh denger deh udah bel pulang nih!”
“yaudah kita pulang aja yu?” ajak Azmi
“Iya ayoo.. hmm liat deh pril disana ada Achmad ayo kita samperin Pril”
“Hmm ayo ayo!”
“Eh Mad kita bareng aja yu? Lagian searah kan?” ajak Azmi
 “Ayo ayooo” jawab Achmad
“Eh Mad tau ga sih ternyata di kelas kita ada yang suka loh ke Kamu” Sahut Azmi
“ Wah yang bener mi?” tanya Achmad
“Iya beneran mad..”
“Ah aku ga percaya yang bener aja emang siapa orang nya?” tanya Achmad penasaran
“Iya beneran ahaha siapa aja boleh”
“Kasih tau dong “
“Hahaha ada ajah”
“Ihhh kamu yah!.. pokoknya nanti Aku sms Kamu dan Aku mau tau siapa orang yang suka Aku” ungkap Achmad
“Yaudeh siapa takut”
“Yaudah mi Aku duluan yah”
“Iya iya gih sana” jawab Azmi sambil tertawa
Saat mereka ngobrol berbua Aku ga ikut ikutan Aku Cuma diam dan jalan di belakang mereka dan Aku berfikir mungkin Azmi mau comblangin Aku deh jadi Aku ga ikut ikutan nimbrung
“Ayooo Pril”Ajak Azmi
“Iya ayo” sahutku
“Yaudah aku masuk rumah dulu, kamu hati hati di jalan pril”
“Iya iya dahhhh”
Seperti biasa kerjaan kami saat di sekolah yaaa menggosip karena apalagi coba kerjaan cewe selain ngobrolin orang atau cowo
“Eh pril ternyata bener kata kamu Achmad itu baik” ungkap Azmi
“Ehh iya dong omongan aku kan ga pernah salah” kataku
“Ahahaha eh kamu suka smssan ga sama dia Pril?”
“Hmmm ga pernah ahhh malu”
“Yaelahhh kok malah malu sih rame tau smssan sama dia”
“Wah jadi kamu smssan sama dia?”
“Iya nih aku smssan sama Achmad”
“Ohh gitu ya” kataku
“Iyaaaaa”
“Yeyyyyy pasti Azmi  mau comblangin gue nih” kataku dalam hati
“Bentar bentar ada sms dari Achmad nih”
“Wah? Apa katanya”
“Hai mi lagi apa” pesan dari Achmad yang tertulis di hp Azmi
“Iiiii jadi pengen smssan sama dia, pengen dong no hp nya”
“Maaf Pril pas aku minta no Achmad kata Achmad no nya ini jangan di kasih ke siapa siapa”
“Oh gitu yah yaudah deh gapapa” unkapku menunduk
Setelah itu aku lebih banyak diam dirumah dan memikirkan semuanya ehh bentar bentar deh ada sms dari Desi temen sekelas ku yang lumayan deket juga sih, kita deket semenjak Azmi deket sama Achmad sebab semenjak Azmi dekat dengan Achmad Azmi lebih banyak menghabiskan waktu di bangkunya dengan Achmad dan aku memutuskan untuk bersama Desi.
“Pril kamu sadar ga sih kamu nih di tikung sama Azmi” Sahut Desi dalam pesannya
“Bilang apaan sih kamu Des” Sewot ku
“Nihh ya udah jelas jelas Azmi tau kalo kamu itu suka ke Achmad ehh dia malah jadian sama  Achmad!” Pesan Desi
“Apah? Jangan suka becanda deh Azmi kan sahabat aku mana mungkin Azmi gitu”
“Liat aja di Facebook mereka udah jadian dari 2 hari yang lalu”
“bentar aku liat Fb dulu”
“Iyaaa yang kuat ya Pril kamu jangan nangis lohh” kata Desi
“Iyaaaaa iyaaaaaa” jwbku
Dan ternyataaaaaaaaaa benar apa yang dikatakan Desi di Facebook ada kalimat
“Achmad ditandai peristiwa penting oleh Azmi. Azmi berpacaran dengan Achmad” kalimat di Facebook
Omaygatttttttt apa ini! Apa yang harus aku lakukan haruskah aku marah pada diriku sendiri ataukah aku harus marah pada takdir ini!!! Sahabat ku yang aku percaya menjadi orang pertama yang aku beritau aku suka pada Achmad dan aku kira Azmi akan comblangi aku ehhh ternyata Azmi sendiri yang jadian dengan Achmad.. Omaygattttttttttt haruskah persahabatanku hancur hanya karena seorang laki laki? Ataukah aku harus menerima semua ini dan bersikap seolah olah tak terjadi apa apa?
Sungguh ini berat untukku Tuhannnn bantu aku apa yang harus aku lakukan aku menyayangi keduanya.. aku tak bisa berbicara apa apa hanyalah jeritan bibirku ini dan tetesan air mataku ini yang bisa aku lakukan..



Untuk kedua kalinya
Semenjak Kejadian itu Aku lebih banyak murung dan saat ini aku duduk di kelas 6 SD dan aku akan masuk SMP aku hanya berharap ketika aku mendapatkan sahabat yang benar benar mau menjaga hatiku dan aku memutuskan untuk masuk ke SMP yang berbeda dengan Azmi bukannya aku dendam atau marah padanya aku hanya bingung ketika bertemu dengannya haruskah aku bersikap seolah lah tidak ada apa apa setelah dia menikungku? Aku tidak bisa seperti itu maka dari itu aku memutuskan untuk berbeda sekolah. Dan di sekolah baruku ini aku bertemu dengan banyak teman namun aku masih sangat berhati hati ketika aaku meilih teman sebab hatiku masih terluka dengan sikap Azmi kepada ku
“Hai nama kamu siapa namuku Imey dan ini sahabatku Gina” sapa teman baru ku sambil menyodorkan tangannya
“Hai juga namaku April, eh kalian udah lama yah bersahabat?”
“Iya nih kita udah bersahabat dari SD dan kita gamau terpisahkan itu sebabnya aku memutuskan untuk masuk ke sekolah yang sama” Jawab Imey dengan wajah bangga
“Eh sahabat kamu ga sekolah kesini” tanya Gina
“Omaygatttttt itu pertanyaan atau samurai sih? kok nusuk banget ke hati.. hmmm apa yang harus aku jawab? Apakah aku masih punya sahabat? Bila aku menganggapnya sahabat! Akankah dia menganggapku sahabat?” kataku dalam hati
“Hey kok kamu malah melamun sih?” ucap Gina mengagetkanku
“Hmmm Azmiiiiiiiii” ucapku terkejut
“Hah? Siapa Azmi? Dia sahabat kamu yah? Tanya Imey
“Azmi? Kok kalian bisa tau nama sahabatku Azmi?”
“Yaelah kamu ini kenapa sih? Orang kamu sendiri yang bilang Azmi!” Ungkap Gina
“Masa sih?” tanyaku dengan kerutan di dahi
“Iya pril tadi kamu bilang Azmi dan sepertinya kamu sedangan rindu padanya? Dimana dia?” kata Imey
“yaaa begitulah dia sekolah di SMP2”
“oh jadi kalian pisah nih? Tapi kalo kita jadi kalian kita gaakan berhenti kontekan karena menurut kita sahabat itu sangat berarti sebab tak adalagi orang yang bisa di ajak curhat selain sahabat sebab sahabat akan selalu ada di saat kita sedih maupun senang, bener ga Gin?” Ungkap Imey
“Iya dongggg kita kan sahabat sejati gitu lohhhhhh” jwb Gina
“Hmmm iya iyaaaa kalian serasi banget deh aku iri sama kalian” kataku dengan nada sedih
“gimana dengan sahabatmu?” tanya gina
“hmmm sahabatku juga baik banget dia juga suka mengerti apa yang aku inginkan dan dia selalu ada disaat aku sedih ataupun senag tapi kami terpaksa bepisah karena dia di paksa oleh orangtuanya untuk bersekolah disana”
“Oh gitu ya yang sabar ya”
“ehh pulang yu kita udah keasikan ngobrol liat deh sekolah ini udah sepi banget” ajak Gina
“Oh iya ayoooo aku pulang naik angkot tapi ada yang mau aku beli dulu di Citapen” Kataku
“Oh iya ayooo kita anter” ucap Imey
“Yang bener nih?” tanyaku berseri seri
“Ya beneranlah kita kan gaakan pernah ngebiarin sahabat kita sendiri” jwb Gina tersenyum
“Apah sahabat? Omaygat kata kata itu seolah membangkitkanku di dalam kegelapanku sepertinya aku telah menemukan cahaya terang yang bisa membuat aku keluar dari kegelapan ini” perasaanku
“hehehe ayoooo”
Ketika di tengan perjalanan aku melihat Azmi di bonceng oleh Achmad dan Azmi melambaikan tangannya ke arahku seolah lah tak terjadi apa apa dan ketika itu aku melihat Azmi dan Achmad sangat ceria
“Hey kok kamu cengeng sih? Ada apa?”tanya Gina
“hmmm engga engga” ucapku
“yang bener kamu kenapa Pril setelah cewe tadi melambaikan tangannya dengan senyumannya kamu langsung menangis” tanya Imey mendesak
“bener kok dia itu sahabatku yang tadi aku ceritakan namanya Azmi aku nangis karena aku bahagia liat sahabatku bahagia kalian sendiri lihatkan Azmi bahagia dengan cowok itu” jawabku sendu
“Oh gitu ya yaudahdeh kita lanjutin aja yu? Katanya kamu mau beli sesuatu?” ajak Gina
“Ga jadi ah aku mau langsung pulang aja yah maafin aku aku duluan yah”
“Oh iya hati hati ya” jwb mereka berdua
Saat di perjalanan aku hanya bisa memikirkan semua ini sungguh hari ini adalah hari campuran sebab aku bertemu dengan sahabat baruku yang membuat ku kembali ceria namun saat itupun aku merasa lemah saat kedua orang yang aku sayang di masa lalu sedang bahagia di hadapanku tanpa ada rasa bersalah di mata keduanya. Tapi aku tidak mau terus menerus bergelut dengan masalalu dan saat ini aku hanya ingin fokus dengan sahabat baruku
Tak terasa hari hari yang kita jalani bersama semakin lama semakin cepat hingga sampai pada akhirnya aku denkat dengan adik kelasku yang bernama Akbar dan dia sangat sopan walaupun aga sedikit culun sih tapi aku sangat suka padanya namun aku belum berani untuk berbicara pada kedua sahabatku sebab aku masih trauma di masalalu ..
“Hai teh?” Sapa Akbar
“Eh hai Akbar kamu mau pulang?” tanyaku tersenyum
“Iya nih pulang bareng yu?” ajaknya
“hmmm Ayoo ayoo tapi aku mau pamit dulu ke sahabatku yah”
“Oh iya aku nunggu tth di gerbang yah”
“Iyah”
Aku pun menemui mereka
“hai guys aku pulannya ga bareng kalian yah? Dahhh aku duluan yah”
“hmmmm yaudah dehhh dahhhh” jwb Gina
“Hati hatiiii” ungkap Imey
“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa iyaaaaaaaaaa” kataku tertawa
Sesampainya di rumah aku kepikiran Akbar namun disisi lain ketika aku ingin curhat pada sahabatku aku masih ketaakutan untuk semua itu tapi aku memutuskan untuk memberanikan diri untuk berbicara pada sahabatku di sekolah nanti
“Haiii guys aku mau cerita nih?” kataku
“Cerita apa? Ayooooo cepet penasaran nih” ucap Gina
“Yaelah kepo banget sih kamu gin hahaha”kataku tersenyum
“emg apa yang mau kamu bicarain pril?” tanya Imey sahabatku yang paling pendiam
“Aku tuh lagi punya gebetan nih tapi aku takut dia PHPin aku guys”
“siapa dia mana ak minta no hp nya biar aku ajak dia ngobrol” pinta Gina
“namanya Akbar dia adik kelas kita, kamu tau ga?”
“ohhh Akbar, ihhhh apaan sih dia kan cowo culun pril?” kata Gina
“yaaaa tapi kan dia baik Gin” bela ku
“yaudin deh mana no nya aku minta?” pinta Gina untuk ke2 kalinya
“Buat apa ahh gamau nanti kamu bilang yang engga engga lagi” ucapku
Tapi hpku di rebut oleh Gina dan Gina memaksa buat minta no Akbar kalo dia bukan sahabatku tentu aku gaakan sesabar ini
“yeyeye aku dapet haha tunggu aja pril kamu pasti jadian sama Akbar” sahut Gina
“hmmm terserah kamu deh Gin”  ucapku dengan nada kesal
Ketika itu hp ku bergetar dan ternyata ada 1 pesan dari Akbar
“hai tehsyng lagi ngapain? Boleh aku telpon teteh?” katanya
Omaygattttttttt sms itu buat aku ngefly banget dan aku gatau harus bales apa tpi tiba tiba Gina ngerebut hpku dan membacannya di hadapan Imey
“Cieeee ada yang mau jadi nih? Kiwww kiwww kiwww yaudin jawab aja pril kalo kamu mau di telpon” ucap Gina
“Iya pril angkat aja siapa tau pentang” kata Imey
“Iya iya deh bentar”
Aku pun memutuskan untuk telponan dengan Akbar
“Assalamua’alaikum teh” Sapa Akbar
“Wa’alaikumsallam, ada apa de?” jwbku
“engga hehe cuma mau sapa teteh aja teh”
“aehahaha dasar ahh ademah”
 “Yaudah teh aku tutup dulu yah takutnya ganggu teteh mending smssan aja ya teh”
“oh iya iya, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsallam”
Sejuk banget deh hati ini ngedenger suara Akbar tapiii aku juga malu soalnya dari tadi sahabat sahabatku yan g kepo ini ternyata nguping pembicaraanku
“cieeee.. ehh gimana kalo kita adain perjanjian 121212 ? di tanggal 121212 itu kan tanggal anniv persahabatn kita yang ke 2 tahun?” usul Gina
“hmmm isinya apa gin?” tanya Imey
“Gini loh gin di tanggal 121212 ini kita harus punya pacar gimana? Dan sekarang ini tgl12 November dan kita Cuma punya waktu 1 bulan untuk cari pacar” ungkap Gina
“Ahahaha yang bener aja? Tapi seru juga sihhh ayoooo” jwbku
“ayoo siapa takut” ujar Imey
Semenjak kejadian itu aku selalu kepikir Akbar karena aku mau Akbar jadi pacarku di tgl 121212 ini tapi disisi lain ternyata Akbar Cuma ngasih harapan palsu dia bilang kalo dia sayang sama aku tapi dia gamau punya pacar dulu tapi dia Cuma mau selalu ada di samping aku, aku yaelahhh sakit banget ni hati tapi bahagia juga sih dikit dan untungnya aku punya temen deket namanya Irwan dia adalah ketua di salahsatu Organisasi yang aku ikuti hmmm  lumayan nyaman juga sih kalo aku deket dia sampai pada akhirnya aku di tembak sama Irwan di tgl 121212 yaaa meskipun hati ini masih milik Akbar tapi apa boleh buat ini tgl 121212 jadi aku harus punya Pacar... sampai pada akhirnya kita membcarakan nama pacar masing masing
“Lohaaaaaa udeh siap?, eh bentar deh kamu kenapa gin kok keliatannya bersalah gitu?” kataku
“Gpp kok, nama pacar kalian?” tanya Gina
“nama pacarku Hasby” Kata Imey
“Nama pacarku Irwan, dan kamu?” kataku
“hmmm sebelumnya aku minta maaf yah” ujar Gina dengan rasa bersalah
“Sebenernya aku dan Akbar itu suka kontekan pril dan aku ngerasa nyaman banget sama Akbar dan aku memutuskan buat nembak dia dan ternyata akbar nerima aku!” ucap Gina
“Apa? Jadi kamu jadian sama Akbar?” ucapku dengan nada sedih
“Iya pril maafin aku yah? Lagian kan kamu punya Irwan sekarang?” rayu Gina
“Kok kamu nikung sih gin? Udah jelas jelas April inj sayang banget ke Akbar dan kamu malah nembak dia ihhh cewe apaan sih kamu dasar penghianat!” ucap Imey marah
“udah udah kok kalian marah berantem yaudah gapapa, aku ke toilet dulu yah” ucapku
“tuhh kan kamu denger sendiri April juga gpp kok kamu sewot sendiri sih?” kata Gina
“ishhhh tapi kamu nikung temen kamu sendiri emg kamu ga punya rasa bersalah sedikitpun apa?” jelas Imey
Di lain sisi aku hanya bisa menangis untuk semua ini tapi haruskah aku marah padanya?
Ataukah aku harus marah pada sahabatku? Sungguh ini sudah ke2 kalia aku di khianati!  Sebenarnya siapa yang salah? Aku atau takdirku..
Beberapa saat kemudianAkbar sms aku
“slmt siang tthsyng” pesannya
“hah? Tth sayang? Kamu kan udah jadian sama Gina?” balas ku
“apa? Jadian? Engga teh mana mungkin aku jadian sama teh Gina dia kan sahabat tth sendiri mana mungkin aku sama teh Gina jadia yang bener aja” pesan Akbar
Astagfirullah sebenarnya siapa yang harus aku percaya? Sahabatku yang mengatakan bahwa dia pacaran dengan Akbar atau mungkin Akbar yang mengatakan bahwa dia tidak pernah jadian Gina aku bingunggggg tapi di lain sisi aku merasa egois karena aku menginginkan keduanya.
“Eh Mey hari ini aku mau ketemuan nih sama Irwan kamu mau ga  nganter aku ke alun alun?” ajak ku
“hah? Malu ah” jwb Imey
“engga ko sebentar doang aku Cuma mau tukeran kartu doang” rayu ku
“hmmmm yaudah deh”
Kami pun pergi ke Alun-alun untuk menemui Irwan namun sesampainya di alun-alun Irwan terlihat sedang buru buru jadi kami bertemu hanya untuk tukeran kartu setelah 2 minggu aku pake kartu Irwan dan aku menemukan banyak keganjilan di kartunya ini aku memutuskan untuk membawa kembali kartu ku dan aku meminta ke Imey untuk mengantarku lagi setelah aku membawa kembali kartu ku dan aku smssan lagi dengan Akbar dan ternyata akbar perhatian banget ke aku yaelahhhhhh Akbar ngebuat aku luluh untuk keberapakalinya dan entang bagaimana awalnya hingga aku memutuskan untuk berpisah dengan Irwan tapi aku merasa keputusanku ini karena aku masih sayang Akbar.. namun setelah aku putus dengan Irwan aku tak menyangka ternyata
“April gimana nihh masa Irwan nembak aku?” Curhat Imey
“hmmm itu sih terserah kamu mey kalo kamu emg suka ke Irwan ya terima aja” Jwabku dengan tersenyum
“hmmm yaudah deh aku terima aja yah”
“hmmm terserah kamu sih”
Keesokan harinya kita kembali bersama sama daan aku bersifat seolah tak terjadi apa apa
“Haiiii mey haiiii gin maaf yah aku telat tadi angkotnya ga ada mulu nih” ucapku
“Oh iya iya gpp, untungnya tadi aku di anterin kesininya” kata Imey
“iya nih dia kan di anter sama Irwan” sahut Gina
“Wah?” kataku terkejut
“e..eee..ee..engga kok pril” Ucap imey gugup dan Imey langsung menarik Gina dan mereka berbicara berdua sementara aku di tinggalkan namun aku mengikuti keduanya
“kamu apaan sih kenapa kamu bilang ke April kalo aku di jemput sama Irwan” kata Imey
“yaaa emang bener kan kamu itu tidak jauh dariku kita ini sama sama udah nikunngApril namun bedanya kamu ini secara halus hahaha” bela Gina
“bicara apa sih kamu ini jangan samain aku sama kamu”
“alahhhh kamu sama aja sama aku, udah deh jangan bohong kamu! Kamu juga sayang kan sama Irwan”
“Emang iya aku suka Irwan dari pertama kali aku bertemu dan aku juga diam diam suka kontekan sama Irwan, lantas apa urusannya sama kamu?” ungkap Imey
Setelah aku mendengarkan pembicaraan mereka di balik pohon besar dan seolah pohon besar itu menjadi saksi betapa sakit dan aku tak percaya mereka adalah sahabat yang aku banggakan dan mereka sahabat yang membuat aku kuat serta mereka yang membantu ku keluar dari segala macam masalah,susah senang kita lalui bersama aku dengan mereka seperti tangan dan mata yang ketika tangan terluka mata menangis dan ketika mata menangis tangan mengusapnya sungguh aku masih tak percaya, ini keduakalinya aku di perlakukan seperti ini oleh sahabatku. Sungguh aku terjebak antara Sahabat dan Cinta.
 

Jumat, 08 Mei 2015

Ceritaku




Aku rindu sahabatku

Mentari mulai  tenggelam bersama semua imajinasi, namun semua kenangan kita takkan pernah tenggelam walau itu terpisah oleh tumpukan tanah yang nantinya akan menjadi rumah kita di kemudian hari. Hingga sampai pada akhirnya tepat di usia kita yang ke 10 tahun semua impian kita perlahan mulai hilang hanyalah kesedihan yang menyelimuti hari hari ku persahabatan kita mulai renggang oleh jarak yang sangat jauh, setiap harinya aku hanya berharap menginginkan cepat-cepat sampai di waktu libur agar aku bisa bertemu denganmu walaupun itu hanya beberapa hari namun itu adalah hari hari yang sangat di tunggu tunggu oleh ku setiap tahunnya. Namun kadang kala waktu itu tak terasa .. sahabat dimanakah dirimu kini? Apakah kau masih mengingatku? Sungguh setiap kali melihat orang lain bersama sahabat sahabat kecilnya aku merasa sangat iri sebab kau tak di sampingku. Ketauhilah aku akan selalu menunggumu sampai hari tua sekalipun :)